Jakarta, MERATA.ID – Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), salah satu relawan paling setia yang mengawal dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo, menyatakan penolakannya atas wacana pencalonan Jokowi sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Penolakan ini disampaikan Sekretaris Jenderal Bara JP, Reagen, pada Senin (19/5/2025) di Jakarta. Menurutnya, Jokowi sebaiknya tidak terikat pada partai politik mana pun dan tetap berada di jalur kenegarawanan.
“Pak Jokowi lebih tepat fokus pada kegiatan sosial, memperkuat nilai-nilai kemajemukan, toleransi, dan kebhinekaan. Beliau sudah memiliki jaringan relawan yang sangat kuat tanpa perlu menjadi ketua umum partai,” ujar Reagen.
Lebih lanjut, Reagen mengungkapkan bahwa tiga bulan lalu ia sempat mengusulkan agar Bara JP membentuk partai politik sendiri, mengingat struktur organisasi relawan ini telah menjangkau 34 provinsi, 340 kabupaten/kota, bahkan 17 negara. Namun, Jokowi menolak usulan tersebut dan justru menggulirkan ide mengenai pembentukan partai super terbuka.
“Pak Jokowi mengatakan, kalau memang ingin masuk partai, lebih baik membentuk partai baru yang benar-benar terbuka. Di mana setiap anggota punya hak untuk memilih ketua umum, bukan sistem yang sudah mapan dan kaku,” ungkap Reagen.
Sementara itu, Ketua Umum Bara JP, Utje Gustaaf Patty, menyatakan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan kembali arah dan posisi politik Bara JP jika Jokowi benar-benar menerima tawaran untuk memimpin PSI.
“Kalau itu terjadi, kami tentu harus mengkaji ulang posisi relawan. Karena sejak awal kami berdiri sebagai gerakan akar rumput yang independen, bukan afiliasi partai politik,” kata Utje.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa loyalitas relawan bukan tanpa batas. Mereka berharap Jokowi tetap menjadi simbol pemersatu bangsa, bukan justru kembali ke kancah politik praktis dengan menjadi ketua umum partai. (*)
