Bandar Lampung, MERATA.ID – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan sinergi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung, Bea Cukai Wilayah Sumbagsel, dan Polda Lampung yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu seberat 14.952,80 gram. Pengungkapan besar ini dilakukan di wilayah Kabupaten Mesuji dan menjadi salah satu tangkapan narkotika terbesar di Provinsi Lampung dalam beberapa tahun terakhir.
Apresiasi itu disampaikan Gubernur Mirza saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkotika hasil sitaan di Halaman Kantor Gubernur Lampung, Senin (19/5/2025).
“Ini bukan sekadar pengungkapan kasus narkoba, tapi penyelamatan nyawa. Hampir 15 kilogram sabu, bila sampai beredar, bisa merusak masa depan ribuan generasi muda kita,” tegas Mirza.
Menurut perhitungan Gubernur, jika satu gram sabu dapat digunakan oleh 10 hingga 15 orang, maka upaya yang dilakukan BNNP Lampung telah menyelamatkan sekitar 149.000 hingga 224.000 orang dari potensi penyalahgunaan narkoba.
“Jumlah itu setara dengan sekitar 4,5 persen dari populasi penduduk dewasa Lampung. Ini menunjukkan betapa serius dan masifnya ancaman narkoba terhadap masa depan kita,” tambahnya.
Pengendali dari Malaysia, Bandar Lokal di Mesuji
Dalam pengungkapan ini, aparat menangkap tiga tersangka: dua kurir asal Aceh dan satu bandar narkoba yang berdomisili di Mesuji. Sementara itu, satu orang lagi yang diduga sebagai pengendali jaringan narkotika ini masih buron dan diketahui berada di Malaysia.
Sabu tersebut berhasil diamankan pada Minggu, 16 Maret 2025 sekitar pukul 09.50 WIB di Jalan Tol Palembang–Bakauheni KM 240, tepatnya di pintu keluar Gardu Tol Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji. Penangkapan dilakukan melalui kerja sama lintas instansi yang melibatkan BNNP Lampung, Bea Cukai Sumbagsel, dan PJR Ditlantas Polda Lampung.
Generasi Produktif Harus Bebas dari Ancaman Narkoba
Gubernur Mirza menyebutkan bahwa Lampung tengah mengalami bonus demografi, dengan mayoritas penduduk berada dalam usia produktif. Oleh karena itu, keberhasilan dalam mencegah peredaran narkoba menjadi bagian penting dari strategi pembangunan daerah.
“Kita harus jaga momentum ini. Pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan tidak akan berarti bila generasi penerus rusak karena narkoba,” kata Mirza.
Ia juga menyinggung misi nasional Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita menuju Indonesia Emas 2045, yang salah satunya adalah penguatan pencegahan dan pemberantasan narkoba.
Ajakan Perang Semesta Melawan Narkoba
Mirza mengajak seluruh elemen masyarakat, dari orang tua, guru, tokoh adat, tokoh agama hingga para pemuda, untuk bersama-sama terlibat aktif dalam gerakan melawan narkoba.
“Jangan takut untuk melapor bila ada penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar. Ini bukan hanya tugas aparat, tapi tugas kita bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol Norman Widjajadi menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat kolaborasi lintas lembaga guna mencegah peredaran gelap narkoba di Lampung, terutama karena provinsi ini menjadi salah satu jalur lintasan strategis perdagangan narkotika. (*)