Warga Dusun Gunung Botol, Desa Penengahan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, mengeluhkan kondisi ruas jalan kabupaten yang rusak parah. Jalan tersebut masih berupa tanah dan belum tersentuh pembangunan sama sekali.
Diketahui, ruas Jalan Gunung Botol – Buring ini merupakan jalur penghubung tiga desa, yaitu Desa Penengahan, Sukabaru, dan Karang Sari, serta menghubungkan dua kecamatan, yakni Penengahan dan Ketapang.
Buruknya infrastruktur dasar yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk beraktivitas, baik menuju pusat pemerintahan desa, kecamatan, maupun ke lahan pertanian, menggerakkan hati anggota DPRD Kabupaten Lampung Selatan dari Fraksi PAN, Widodo, untuk menurunkan alat berat excavator.
Hujan yang terus mengguyur kawasan ini memperparah kondisi jalan, dengan lubang besar di tengah badan jalan serta permukaan yang bergelombang dan berlumpur, sehingga menghambat akses transportasi. Kondisi ini membuat warga semakin resah, khawatir jika dibiarkan berlarut-larut akan mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk akses menuju pusat pemerintahan, lahan pertanian, dan pasar tradisional.
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 Masehi, kondisi jalan yang buruk ini juga dikhawatirkan akan menghambat mobilitas masyarakat dalam bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat serta membahayakan para pengguna jalan.
Menyikapi hal tersebut, Widodo, memutuskan untuk turun tangan secara swadaya demi memperbaiki jalan yang sudah 39 tahun belum tersentuh pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui dinas terkait. Sebagai wakil rakyat dari Partai Amanat Nasional Dapil 3 (tiga), ia mengorganisir perbaikan jalan dengan menurunkan sejumlah alat berat dan dump truck untuk melakukan pemerataan badan jalan sepanjang satu kilometer.
Penimbunan dan pemerataan dilakukan di beberapa titik jalan yang tergerus air hujan dengan kedalaman hampir 60 cm dan dipenuhi kubangan air. Beberapa titik yang cukup ekstrem juga mendapat penanganan khusus agar tidak semakin membahayakan para pengendara, terutama di tanjakan dan turunan yang curam.
“Melihat kondisi yang semakin parah, kami tidak bisa hanya menunggu pemerintah turun tangan. Kami memutuskan untuk berinisiatif melakukan perbaikan jalan ini meskipun dengan biaya pribadi. Jika dibiarkan terus, bukan hanya kerugian material yang akan timbul, tetapi juga bisa menimbulkan korban jiwa,” kata Widodo kepada awak media, saat meninjau gorong-gorong yang ambrol di Desa Karang Sari, Kecamatan Ketapang, pada Jum’at 21/02/2025.
Widodo menambahkan bahwa meskipun masyarakat berharap agar pemerintah segera merealisasikan usulan perbaikan jalan yang telah diajukan sejak tahun 1986, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa tindakan cepat harus diambil demi keselamatan bersama dan kelancaran mobilitas warga.
“Tiap tahun saya menurunkan alat berat untuk memperbaiki ruas jalan Gunung Botol – Buring karena kondisinya sangat memprihatinkan. Abang bisa lihat sendiri kondisi riil di lapangan. Ruas jalan ini merupakan akses vital bagi masyarakat, baik untuk menuju lahan pertanian maupun mengantar anak-anak ke sekolah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Widodo menuturkan bahwa ruas jalan Buring – Gunung Botol – Karang Sari telah menjadi skala prioritas dalam Musrenbang Kecamatan dan telah diukur sebanyak enam kali oleh Dinas PUPR Kabupaten Lampung Selatan. Namun hingga tahun 2025, belum ada tanda-tanda realisasi perbaikannya.
Ia berharap setelah aksi perbaikan ini, pihak berwenang akan lebih serius memperhatikan dan segera mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan secara permanen, sehingga masyarakat dapat menikmati jalan kabupaten yang layak seperti di wilayah kecamatan lainnya.
Kondisi ruas jalan poros Dusun Gunung Botol – Buring yang menghubungkan Kecamatan Penengahan dan Kecamatan Ketapang memang sangat vital, tidak hanya untuk mobilitas masyarakat setempat, tetapi juga sebagai jalur penting bagi distribusi barang dan jasa antara kedua kecamatan.
Karena itu, langkah cepat yang diambil Widodo dan masyarakat diharapkan dapat mengurangi dampak kerusakan lebih lanjut sebelum Pemerintah Daerah di bawah kepemimpinan Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama – M. Syaiful Anwar, dapat turun tangan dengan anggaran yang memadai.
Sementara itu, masyarakat berharap agar tidak ada lagi penundaan dalam perbaikan infrastruktur yang sangat dibutuhkan demi kelancaran aktivitas dan keselamatan mereka. Apalagi, Bupati Lampung Selatan terpilih, H. Radityo Egi Pratama, telah resmi dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Berdasarkan pantauan langsung awak media, menunjukkan bahwa kondisi ruas jalan Penengahan – Karang Sari – Ketapang, terutama di Dusun Gunung Botol – Buring, memang sangat memprihatinkan. Jalan yang masih berupa tanah merah menjadi sangat licin dan sulit dilalui kendaraan saat turun hujan. (*)