Menyorot Kadisdikbud Kota Bandar Lampung, Dikawal Bak Pinang Dibela Dua

Bandar Lampung – Pengawalan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Eka Afriana seusai hearing dengan Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung menjadi sorotan.

Terlihat sejumlah orang membuat barikade terkesan menghalangi wartawan dalam upaya mencari informasi hasil dari hearing, pada Jumat (28/2/2025) di Kantor DPRD Kota Bandar Lampung.

Dalam sorotan jurnalis yang hadir saat itu, pengawalan Kadisdik Kota Bandar Lampung bisa dikatakan melebihi dari Walikota nya yang biasa dikawal oleh satu atau dua ajudan setiap melaksanakan tugas ataupun menghadiri sebuah kegiatan, itu pun tidak sampai membuat barikade yang ketat.

Bak pinang dibela dua, Kepala Dinas Pendidikan dan Wali Kota saat ini memang masih satu keluarga atau kembaran yang muka nya bisa dikatakan hampir seratus persen sama. Namun, tugas dan fungsi saja yang berbeda dalam instansi ke Pemerintahan.

Usut punya usut, pengawal Kadisdik adalah para oknum jurnalis yang tergabung dalam sebuah organisasi pers yang berkediaman di Kota Bandar Lampung.

Ibarat jeruk makan jeruk, jurnalis yang di proyeksikan untuk mendapatkan informasi soal hasil hearing pun bertanya-tanya seperti orang kebingungan, kenapa seorang jurnalis mengawal pejabat? Jurnalis bukannya independen? ada kepentingan apa mereka dan ada apa dengan Kadisdik Kota Bandar Lampung sampai dikawal begitu ketat?

Bisa dikatakan miris, karena seperti yang diketahui seseorang yang berprofesi jurnalis semestinya bertugas untuk mencari informasi, malahan diduga mengawal pejabat yang sedang hearing Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung terkait persoalan study banding yang diduga menggunakan Dana Bos dan marak akan pungli.

Seyogyanya para oknum jurnalis tersebut, berdiri tegak bersama jurnalis yang lain didepan Kadisdik sembari menyodorkan alat tempur nya yang dibawa dari kantor masing-masing untuk memintai informasi guna menjawab tanda tanya publik terkait persoalan yang sedang bergulir.

Selain dapat menuai kecaman yang serius, aksi pengawalan dari para oknum tersebut  juga dapat mencoreng profesi jurnalis yang tugas dan fungsi tertuang didalam Kode Etik Jurnalistik.

Jelas, hal ini perlu ada nya penyelidikan lebih lanjut kenapa dan mengapa Kadisdik di kawal sebegitu ketat dan mengapa para oknum jurnalis mengawal pejabat, agar dapat mengembalikan citra dan nama baik jurnalis serta organisasi pers di mata publik.

Bukan tanpa sebab kedatangan Kadisdik Eka Afriana yang merangkap jabatan sebagai Asisten II Pemerintah Kota Bandar Lampung ke Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, memang sebelumnya sempat ramai di pemberitaan pada tahun 2024, beberapa kepala sekolah sempat menolak dan meminta dikembalikan nya uang study banding yang dianggap tidak sesuai. Dikarenakan ada pengalihan pemberangkatan jalan-jalan ala study banding yang awalnya ke Bali tiba-tiba beralih ke Palembang. Kalau tidak salah sempat ada larangan atau permintaan pengembalian uang dari Walikota dan Dinas?

Kini Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung kembali menjadi sorotan dimana ternyata study banding terlaksana ke malang dan dilakukan secara diam-diam. Tapi kira-kira Dinas tau ga ya??

Jalan-jalan ala study banding bocor dan disampaikan oleh Asisten pribadi pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, Putri maya Rumanti melalui media sosial.

Selain itu, Putri juga mengungkap adanya dugaan intimidasi terhadap sejumlah kepala SD di Kota Bandar Lampung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bandar Lampung, Eka Afriana.

Dugaan intimidasi diduga bermula bocornya informasi kegiatan studi banding para kepala SD di Bandar Lampung.

Hal ini terungkap melalui unggahan snapgram Putri Maya Rumanti, yang menunjukkan percakapan intimidatif Eka terhadap para kepala sekolah.

Bahkan, Eka disebut-sebut akan memeriksa ponsel para kepala sekolah untuk melacak siapa guru yang membocorkan informasi tersebut.

“Saya mendapat info bahwa kebocoran informasi terkait studi banding mereka sampai ke saya. Akibatnya, para kepala sekolah akan diperiksa ponselnya satu per satu. Jika ada yang ketahuan memberikan informasi, maka akan mendapatkan sanksi,” ungkap Putri Maya Rumanti kepada wartawan, Kamis (27/2/2025) malam. Mengutip Alifnews.id.

Putri Maya, yang pernah mencalonkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Bandar Lampung, juga mengaku memiliki sejumlah foto dan video yang memperlihatkan para kepala sekolah tengah mengikuti studi banding tersebut.

“Sebenarnya, arogansi ini bukan kali pertama terjadi. Banyak laporan serupa yang saya terima. Namun, saya tidak bisa menyebutkan siapa saja yang melapor demi menjaga mereka. Kasihan jika sampai ketahuan, mereka bisa dipindahkan atau bahkan dicopot dari jabatannya,” tegasnya.
(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *