Natar -Wakil Ketua Jurnalis Polda Lampung Wahyudi,Mengecam keras pernyataan Salah satu oknum Pengawas Awak Tengki bernama Armin yang menyebut Wartawan mencari informasi Seperti mencari anak ayam saja hingga melontarkan ucapan bahwa media sering dikasih upeti kalo pengalihan isu ?
Pria yang akrab disapa Wahyudi itu menegaskan, pernyataan Armin, sangat melukai profesi insan pers selaku sosial kontrol dan telah melecehkan insan pers diseluruh pelosok Nusantara tidak hanya itu lontaran yang diberikan merupakan lontaran ujaran kebencian .tegas Wahyudi.
“Saya mengecam keras pernyataan (statement) Armin , yang sangat melukai insan pers, khususnya di Indonesia. Sebaiknya PT Pertamina beserta Aparat Penegak Hukum (APH) dapat melakukan investigasi kucuran dugaan aliran upeti kontribusi yang diduga mengalir deras di kalangan oknum AMT PT GUN tersebut ,tegas Wahyudi menangapi ucapan stetmen Armin selaku salah satu oknum Pengawas AMT yang nama nya kerap disebut – sebut sejumlah Supir kerap menerima setoran upeti dari sejumlah supir Tengki sejak lama kepada media,(10/4/2025).
“Jika Pertamina sendiri tidak dapat menindak lanjuti melakukan investigasi mendalam terhadap oknum supir tengki Pertamina siapa saja yang terlibat berkerja sama melakukan pencurian BBM (nyogol) hingga selidiki dan menelusuri adanya Dana setoran upeti yang marak beredar di sejumlah kalangan supir tengki Pertamina yang menyebut mengalir ke salah satu oknum Pengawas AMT bernama Armin yang digadang – gadang sejumlah supir telah mendapatkan juga setoran upeti dari supir – supir tengki Pertamina Nakal kerap Kencing dan keluar masuk gudang ilegal di wilayah Natar, menjadi banyak tanda tanya sehingga terkesan PT Pertamina melakukan pembiaran terhadap supir – supir nakal yang kering kencing hingga keluar masuk gudang .ucap Wahyudi kepada media.
Mirisnya, Armin saat dikonfirmasi wartawan terkait adanya dugaan salah satu oknum pengawas AMT PT GUN yang disebut – sebut mendapatkan aliran upeti dari sejumlah supir tengki nakal yang kerap melakukan pencurian di wilayah Lampung terkesan melecehkan profesi jurnalis.
Dirinya menyebut media berita yang di muat awak media asal asalan .”cari info kok kayak cari anak ayam ,Apa jangan – jangan ada oknum yang menyebutkan nama saya karena faktor ketidak sukaan ? Ucap Armin kepada wartawan.
“Ya itu kalo kerja bener di fitnah orang dan sampean langsung percaya sama oknum – oknum tersebut, memalukan.ucapnya.
Wahyudi menambakan “Ya, wartawan harus berimbang dan melakukan konfirmasi dalam menulis berita, sesuai dengan kode etik jurnalistik.
Apa yang dilakukan jurnalis sudah benar setelah mendapatkan informasi dari sumber yang di diperoleh dan melakukan konfirmasi kepada oknum yang nama nya telah disebut – sebut oleh narasumber agar berita yang di peroleh berimbang dan mengutamakan asas praduga tidak bersalah.
Selain itu, berita harus memenuhi prinsip-prinsip,Objektif, sesuai dengan keadaan yang sebenarny Faktual, merupakan fakta nyata.tutup Wahyudi. (*)