Pesisir Barat, 22 Juni 2025 – Mahasiswa dan pemuda Kabupaten Pesisir Barat menyatakan keprihatinan mendalam serta mengecam keras kasus pembunuhan keji terhadap dua korban kakak beradik di Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Rabu malam, 14 Mei 2025 sekitar pukul 22.30 WIB, dan hingga kini belum menemui titik terang.
Aksi kekerasan yang merenggut nyawa dua warga secara sadis ini telah menimbulkan ketakutan dan keresahan di tengah masyarakat.
Sebagai bentuk respons atas lambannya penanganan, mahasiswa dan pemuda menggelar konsolidasi akbar pada Minggu, 22 Juni 2025.
Dalam forum tersebut, mereka menyerukan desakan keras kepada aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas kasus ini.
Yoksa Adrinata, inisiator gerakan konsolidasi, menegaskan bahwa penegakan keadilan bagi korban dan keluarganya tidak boleh diabaikan.
“Kami tidak ingin kasus ini menjadi sekadar angka statistik. Keadilan harus ditegakkan. Negara tidak boleh diam,” tegasnya.
Tuntutan Mahasiswa dan Pemuda Pesisir Barat:
Berdasarkan hasil konsolidasi, para peserta menyampaikan lima tuntutan utama kepada aparat kepolisian dan pihak berwenang, sebagai berikut:
1. Meminta Polres Pesisir Barat untuk menangani kasus ini secara serius dan profesional.
2. Mendesak Polres Pesisir Barat agar segera menetapkan tersangka.
3. Meminta Kapolda Lampung untuk memberikan atensi khusus terhadap kasus ini.
4. Mendesak Kapolda untuk mengusut tuntas seluruh kasus pembunuhan yang belum terselesaikan di wilayah Provinsi Lampung.
5. Mengumumkan rencana aksi massa di Mapolda Lampung pada Selasa, 24 Juni 2025, sebagai bentuk tekanan moral terhadap aparat penegak hukum.
Mahasiswa dan pemuda Pesisir Barat menyatakan akan terus mengawal proses hukum hingga keadilan benar-benar ditegakkan. Mereka juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bersuara dan mendukung perjuangan ini.
“Kami berdiri di sini bukan hanya untuk korban, tetapi untuk seluruh rakyat yang haus akan keadilan. Jangan biarkan pelaku berkeliaran, jangan biarkan ketidakadilan menjadi kebiasaan,” pungkas Yoksa.
Konsolidasi ini menjadi simbol perlawanan terhadap impunitas dan bentuk nyata komitmen generasi muda Pesisir Barat dalam menjaga marwah hukum di negeri ini.
Masyarakat kini berharap agar kasus ini segera menemui titik terang, dan para pelaku dihukum setimpal sesuai hukum yang berlaku. (*)