Bandarlampung, MERATA.ID – Pemerintah Kota Bandar Lampung terus menunjukkan komitmennya dalam mengatasi persoalan banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah. Salah satu langkah strategis yang kini tengah dikebut adalah proyek rehabilitasi Jembatan Kali Balau di Kecamatan Kedamaian.
Jembatan yang menjadi penghubung vital antarwarga ini selama bertahun-tahun dikenal sebagai titik rawan genangan akibat konstruksinya yang terlalu rendah dan menghambat aliran air sungai di bawahnya.
Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana, turun langsung ke lapangan untuk meninjau progres pekerjaan. Ia menegaskan bahwa rehabilitasi ini bukan semata-mata proyek infrastruktur, tetapi juga bagian dari solusi permanen untuk mengurangi risiko banjir di kawasan padat penduduk tersebut. “Jembatan ini akan kami tinggikan dan dikuatkan kembali agar tidak menghambat aliran sungai di bawahnya,” ujar Wali Kota Eva Dwiana, Rabu (1/10/2025).
Solusi Permanen untuk Titik Rawan Banjir
Menurutnya, penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya dengan pembersihan sungai, tetapi juga melalui pembenahan infrastruktur yang berpotensi menghambat aliran air. Karena itu, proyek peninggian Jembatan Kali Balau diharapkan mampu memberikan dampak signifikan terhadap kelancaran arus sungai sekaligus keamanan lingkungan sekitar.
Percepat Proyek, Pastikan Manfaat bagi Warga
Dalam kunjungannya, Wali Kota Eva Dwiana juga menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian proyek tersebut. Ia meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk memastikan pekerjaan rampung tepat waktu agar masyarakat dapat segera menikmati manfaatnya. “Kami harap jembatan ini segera selesai agar bisa digunakan warga, sekaligus membantu pengendalian banjir di wilayah ini,” ujarnya.
Kepala Dinas PU Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso, menyampaikan bahwa proyek rehabilitasi ini telah menjadi prioritas utama pemerintah kota. Saat ini, progres pengerjaan sudah mencapai sekitar 20 persen dan tengah fokus pada tahap pengecoran struktur utama jembatan. “Target selesai Desember 2025, atau bahkan bisa lebih cepat kalau semua berjalan lancar,” kata Dedi Sutiyoso.
Selain ditinggikan, jembatan juga akan diperlebar untuk meningkatkan kapasitas lalu lintas sekaligus memperlancar aliran air di bawahnya. Dengan desain baru yang lebih kokoh dan fungsional, jembatan ini diharapkan menjadi infrastruktur yang aman, nyaman, dan tahan terhadap ancaman banjir musiman. “Langkah ini bukan hanya untuk transportasi warga, tapi juga bagian dari solusi hidrologi yang kami rancang secara komprehensif,” tambah Dedi.
Tak hanya di kawasan Kedamaian, Dinas PU juga mengintensifkan berbagai upaya penanggulangan banjir di wilayah lain, termasuk pengerukan dan pembersihan kali di Teluk Betung Timur. Program normalisasi sungai serta perbaikan talud terus dilakukan secara berkesinambungan agar Bandar Lampung siap menghadapi musim penghujan tanpa risiko genangan parah. (*)