UIN Raden Intan Lampung Gelar Bimtek Digital Marketing

Bandar Lampung, MERATA.ID – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) melalui Unit Humas dan Kerja Sama selenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Digital Marketing. Hal ini sebagai upaya untuk perkuat branding kampus, komitmen digitalisasi, serta untuk menyamakan persepsi terkait konten yang bersifat edukatif dan informatif.

Bimtek ini berlangsung selama dua hari, Kamis, 9 Oktober 2025, dan dilanjutkan lusanya pada hari Sabtu. Hari pertama, kegiatan diikuti oleh perwakilan dari delapan fakultas, pascasarjana, serta Klinik Pratama UIN RIL. Selain itu, turut hadir perwakilan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) seperti DEMA-U, SEMA-U, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Duta Raden Intan.

Pada hari kedua, Bimtek akan diikuti oleh Pengurus Mahasantri Ma’had Al Jami’ah. Kegiatan ini akan berlangsung di Gedung Pusat Pengembangan Bahasa lantai 3.

Ketua Tim Humas dan Kerja Sama, Novrizal Fahmi, dalam sambutan dan pengantarnya, menyampaikan bahwa Bimtek ini merupakan bagian dari penguatan kapasitas Tim Humas dan pengelola media sosial di lingkungan kampus UIN Raden Intan Lampung.

“Kita ingin setiap unit, baik fakultas, pascasarjana, klinik, maupun ormawa, memiliki persepsi yang sama terkait konten edukatif dan informatif. Konten positif ini diharapkan mampu menguatkan citra baik kampus dan sebagai media promosi lembaga,” ujarnya.

Ia juga berharap, para peserta, khususnya dari unsur ormawa, dapat menularkan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh kepada rekan-rekan mahasiswa lainnya, agar semangat literasi digital semakin meluas.

Adapun narasumber dalam kegiatan ini yaitu Syaiful Huda, Founder Zerrin Academy sekaligus Co-Founder PT Digitalinbareng Fluxtech Indonesia. Ia membawakan materi bertema Membangun Citra dan Daya Saing Kampus Melalui Strategi Digital Marketing dan AI Automation.

Syaiful Huda dalam pemaparannya menekankan pentingnya memahami peran teknologi dan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia komunikasi digital. “Peran kita tidak akan tergantikan oleh AI, tapi jangan sampai pekerjaan kita tergantikan karena kita tidak mau belajar AI,” paparnya.

Alumni UIN Raden Intan Lampung ini juga menyoroti bahwa perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKIN) masih memiliki ruang besar untuk memaksimalkan potensi teknologi digital. Menurutnya, digital marketing tidak hanya soal promosi atau iklan, tetapi strategi komunikasi yang mampu membangun citra dan reputasi kampus di dunia maya.

“Ketika ada hal negatif atau hoax, kita harus tanggapi dengan cerdas dan bijak. Kalau citra kampus baik, otomatis minat masyarakat untuk bergabung juga meningkat,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa digital marketing berperan sebagai reputation shield atau perisai reputasi, yakni strategi untuk mengendalikan narasi publik dan membangun citra positif melalui arus informasi yang kredibel dan bernilai.

Syaiful menjelaskan bahwa di era digital, fakta menunjukkan lebih dari 90 persen calon mahasiswa mencari informasi kampus melalui internet. “Generasi Z tidak membaca brosur, tapi menonton Reels, TikTok, dan YouTube Shorts. Branding kampus sekarang bukan lagi soal spanduk dan baliho, tapi tentang narasi digital yang kuat,” ujarnya.

Dalam paparannya, melalui digital marketing, kampus dapat membangun brand awareness, meningkatkan engagement antara dosen, mahasiswa, dan masyarakat. Di samping itu, konten dan promosi yang menarik sesuai dengan target dapat mendorong konversi pendaftaran mahasiswa baru, serta membangun kepercayaan publik dengan menampilkan prestasi sivitas akademika.

Di akhir pemaparan, Syaiful yang juga pernah menjadi Ketua BEM UIN RIL ini menegaskan bahwa kampus perlu mengkampanyekan ekosistem digital secara berkelanjutan agar tetap relevan di tengah perubahan zaman. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *