Lampung Selatan, MERATA.ID – Kisruh terkait rencana pergantian pengelolaan parkir di Pasar Inpres Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Aliansi Kearifan Lokal Indonesia (AKLI) Lamsel yang menyayangkan adanya isu tersebut.
Ketua AKLI Lamsel, Dadan Hutari, mengatakan persoalan ini mencuat akibat kabar akan digantinya pengelola lama dengan salah satu organisasi masyarakat (ormas). Kondisi itu, menurutnya, menimbulkan keresahan bagi para juru parkir yang selama bertahun-tahun menggantungkan hidup dari pekerjaan tersebut.
“Seharusnya Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lamsel tidak gegabah dalam mengeluarkan surat keputusan terkait pergantian pengelola parkir. Ini menyangkut nasib masyarakat kecil dan bisa memicu gejolak yang mengganggu kondusivitas daerah,” ujar Dadan kepada awak media, Sabtu (3/5/2025).
Ia juga meminta agar Dishub Lamsel menelaah ulang kebijakan tersebut secara mendalam. Terlebih, beredar kabar bahwa pergantian ini mengatasnamakan Bupati Lamsel.
“Saya yakin Pak Bupati tidak mengetahui hal ini. Jangan sembarangan membawa-bawa nama beliau. Ini bisa memicu kegaduhan dan merusak citra kepemimpinan yang sedang berjalan baik,” tegasnya.
Dadan menambahkan, AKLI Lamsel mendukung agar pengelolaan parkir tetap dipercayakan kepada pihak lama. Ia menilai, para pengelola lama adalah warga asli Kalianda yang telah berkontribusi besar dalam menata parkir pasar tersebut secara konsisten.
“Intinya, AKLI mendukung penuh pengelola lama untuk tetap menjalankan tugasnya. Jangan ada pergantian sepihak yang bisa merusak ketenangan masyarakat,” pungkasnya. (*)