Revitalisasi Pasar Koga Dimulai! Pemkot Bandar Lampung Siapkan Wajah Baru untuk Pusat Ekonomi Rakyat

Bandarlampung, MERATA.ID – Pemerintah Kota Bandar Lampung resmi memulai revitalisasi Pasar Koga melalui seremoni peletakan batu pertama yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Hj. Eva Dwiana pada Rabu, 21 Mei 2025. Langkah ini menjadi penanda dimulainya transformasi besar terhadap salah satu pasar tradisional penting di kota tersebut.

Tak sekadar proyek pembangunan, revitalisasi Pasar Koga merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam meningkatkan kualitas fasilitas publik sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Proyek ini ditargetkan mampu menciptakan lingkungan pasar yang lebih tertib, higienis, dan ramah bagi pedagang maupun pengunjung.

“Kalau tempatnya nyaman, Insya Allah yang datang juga makin banyak. Ini akan berdampak langsung ke perputaran ekonomi masyarakat,” ujar Wali Kota Eva Dwiana dalam sambutannya.

Proyek ini dilaksanakan secara kolaboratif antara Pemerintah Kota dan Dinas Pekerjaan Umum (PU), guna memastikan bahwa proses pembangunan berjalan lancar, efisien, dan sesuai dengan standar mutu infrastruktur publik. Meskipun belum mengumumkan secara rinci anggaran yang digunakan, Pemkot menegaskan komitmennya untuk transparan setelah seluruh proses administratif dan teknis selesai.

Revitalisasi ini diyakini akan membawa dampak positif bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM), yang selama ini menggantungkan mata pencaharian dari aktivitas di pasar tradisional. Pemerintah berharap, pasar yang telah diperbarui ini kelak akan menjadi pusat ekonomi rakyat yang lebih sehat, produktif, dan kompetitif.

Wali Kota Eva Dwiana juga mengajak seluruh masyarakat untuk turut mendukung proses revitalisasi dan menjaga pasar sebagai aset bersama. “Pasar rakyat adalah urat nadi ekonomi masyarakat. Kita ingin warga bisa berbelanja dan berdagang di tempat yang nyaman, aman, dan layak,” tegasnya.

Dengan dimulainya proyek ini, wajah Pasar Koga dipastikan akan berubah—menjadi simbol kebangkitan ekonomi kerakyatan yang lebih modern tanpa kehilangan identitas tradisionalnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed