Harapan dari Laut: Perjalanan Tiga Gadis Bajau Menggapai Bangku Kuliah di Jakarta

Jakarta, MERATA.ID – Di tengah debur ombak Laut Banda, tiga gadis Bajau berangkat dengan sejuta mimpi. Mereka bukan wisatawan, bukan pula perantau biasa.

Mereka adalah anak-anak nelayan dari pesisir Sulawesi Tenggara yang menempuh perjalanan laut selama tiga hari empat malam demi satu tujuan: menggapai pendidikan tinggi di Jakarta.

Ketiganya, Salsabila (19) dari Buton Tengah, Nurlin (20) dari Buton, dan Indrianti (21) dari Buton, naik Kapal Pelni KM Labobar dari Pelabuhan Bau-Bau menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Dari laut biru kampung halaman, mereka tiba di hiruk pikuk ibu kota dengan semangat yang tak kalah besar dari ombak yang mengantar mereka.

Di Jakarta, mereka disambut penuh haru oleh Erni Bajau, Ketua Umum POSBI, yang dengan senyum lebar menyambut anak-anak muda Bajau itu.

“Mereka adalah generasi harapan masyarakat Bajau. Kehadiran mereka di Jakarta bukti nyata bahwa anak-anak Bajau mampu bersaing, siap menggapai masa depan. Semoga mereka kelak menjadi kader POSBI yang andal dan jadi motivasi bagi anak-anak kampung yang lain,” tutur Erni.

Namun, keberangkatan ini bukan hanya kisah tiga gadis. Di balik perjalanan mereka, ada kisah solidaritas yang luar biasa. Anggota POSBI dari berbagai penjuru Indonesia bergotong royong patungan agar biaya perjalanan mereka terpenuhi. Dari donasi kecil hingga besar, terkumpul semangat besar yang mendorong langkah mereka hingga sampai ke ibu kota.

Sebelum mereka tiba, sudah ada rombongan mahasiswa Bajau dari Jawa Timur dan Kepulauan Riau yang lebih dulu datang. Jakarta kini menjadi titik temu generasi Bajau dari berbagai wilayah, semua dengan mimpi yang sama: kuliah, belajar, dan membangun masa depan yang lebih baik.

Bagi para orang tua di kampung, kesempatan ini adalah sebuah anugerah. Erpan, seorang ayah nelayan, mengaku lega karena anaknya bisa kuliah lewat jalur beasiswa.

“Sebagai nelayan, kami sering kesulitan. Cuaca tak menentu, penghasilan tak pasti. Kalau tanpa beasiswa ini, kami hampir mustahil bisa membiayai kuliah. Alhamdulillah, anak-anak kami sekarang punya jalan,” ucapnya.

Sementara Indrianti, salah satu dari tiga gadis Bajau itu, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

“Saya sangat bersyukur bisa kuliah di Jakarta. Terima kasih kepada POSBI dan semua yang sudah membantu. Semoga makin banyak anak Bajau lain bisa merasakan kesempatan yang sama,” katanya penuh harapan.

Sekretaris Jenderal POSBI, Sunirco, menegaskan bahwa inilah langkah nyata membangun generasi emas Bajau.

“Pendidikan adalah kunci kebangkitan masyarakat Bajau. Kami ingin setiap anak, di manapun berada, punya kesempatan yang sama untuk belajar. Dengan solidaritas dan dukungan bersama, kita sedang menyiapkan generasi Bajau yang akan berdiri di panggung nasional bahkan internasional,” tegasnya.

Perjalanan tiga hari di laut hanyalah awal. Perjalanan sesungguhnya baru dimulai di Jakarta: perjalanan mengubah nasib, menulis sejarah baru anak-anak Bajau di dunia pendidikan tinggi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *