Bandarlampung, MERATA.ID – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandar Lampung mencatat capaian menggembirakan pada semester pertama tahun 2025. Hingga triwulan II, realisasi investasi telah mencapai Rp2,37 triliun atau sekitar 86,61 persen dari target tahunan sebesar Rp2,74 triliun. Angka ini menunjukkan optimisme terhadap geliat ekonomi daerah yang mulai bergerak lebih dinamis di tengah pemulihan pasca tahun politik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Kota Bandar Lampung, Andre, melalui Jf Madya Penanaman Modal DPMPTSP, Alinda Wati, mengatakan bahwa capaian ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi di ibu kota Provinsi Lampung. Menurutnya, tren peningkatan investasi ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas iklim usaha di Bandar Lampung yang terus dijaga pemerintah daerah.
Dominasi Investasi Dalam Negeri
Dari total realisasi investasi tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih menjadi pendorong utama. DPMPTSP mencatat nilai investasi PMDN mencapai Rp2,1 triliun, jauh lebih besar dibandingkan dengan Penanaman Modal Asing (PMA) yang menyumbang sekitar Rp266 miliar. Kontribusi besar dari investor lokal ini menunjukkan kuatnya partisipasi pelaku usaha dalam negeri terhadap pembangunan ekonomi daerah.
“Investasi dalam negeri masih mendominasi karena banyak pelaku usaha lokal yang memperluas kegiatan bisnisnya di sektor jasa dan industri,” jelas Alinda Wati, Kamis (2/10/2025). Ia menambahkan, stabilitas daerah dan kemudahan perizinan menjadi faktor penting yang menarik investor untuk menanamkan modal di kota ini.
Sektor Jasa Jadi Penopang Utama
Dilihat dari struktur sektor ekonomi, sektor tersier masih menjadi tulang punggung investasi di Bandar Lampung. Kontribusinya mencapai Rp1,8 triliun, dengan dominasi dari usaha hotel, restoran, transportasi, pergudangan, dan komunikasi. “Kota Bandar Lampung yang berperan sebagai pusat perdagangan dan jasa memang paling banyak menarik investasi di sektor tersier,” ungkap Alinda.
Sementara itu, sektor sekunder juga menunjukkan perkembangan positif dengan total investasi Rp526,8 miliar, terutama berasal dari industri makanan, kimia, dan farmasi. Adapun sektor primer, meskipun porsinya relatif kecil, tetap memberikan kontribusi sebesar Rp8,3 miliar yang mayoritas berasal dari subsektor perikanan dan pertambangan.
Harapan Tahun 2025 Lebih Cerah
Meski capaian semester pertama 2025 terbilang tinggi, DPMPTSP berharap tren ini terus berlanjut hingga akhir tahun. Menurut Alinda, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, investasi di Bandar Lampung menunjukkan perbaikan signifikan. “Pada tahun 2024, realisasi investasi hanya mencapai Rp2 triliun atau 63 persen dari target Rp3,2 triliun. Saat itu, kondisi politik nasional cukup memengaruhi minat investor,” ujarnya.
Dengan capaian yang kini sudah mendekati target tahunan di pertengahan tahun, Pemerintah Kota optimistis dapat melampaui sasaran investasi 2025. DPMPTSP juga berkomitmen memperkuat promosi peluang investasi dan mempercepat pelayanan perizinan agar semakin banyak investor tertarik menanamkan modalnya di Bandar Lampung. (*)