Pemkot Bandar Lampung Tekankan Keseimbangan Gizi dan Lingkungan dalam Program MBG

Bandarlampung, MERATA.ID – Komitmen Pemerintah Kota Bandar Lampung terhadap keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini dihadapkan pada tantangan baru: menjaga keseimbangan antara kualitas pangan dan kelestarian lingkungan. Program nasional yang dijalankan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ini memang bertujuan mulia, yakni memastikan anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang layak. Namun di sisi lain, muncul kekhawatiran terkait pengelolaan limbah dari dapur produksi yang berpotensi mencemari lingkungan sekitar.

DLH Turun Tangan Tindaklanjuti Laporan Warga

Menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai dugaan pencemaran limbah dari salah satu SPPG, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung langsung bergerak cepat. Kepala DLH, Yusandi Ferianto, menjelaskan bahwa pihaknya telah menurunkan tim inspeksi untuk melakukan pengecekan langsung di lapangan. Pemeriksaan ini, kata dia, menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa pelaksanaan program MBG tidak menimbulkan dampak negatif bagi warga sekitar.

“Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini kan program pemerintah pusat, kita harus mendukungnya. Kalau memang di sana belum sesuai prosedur dalam pengelolaan limbahnya, nanti kami berikan masukan,” ujar Yusandi pada Jumat (3/10/2025).

Tanggung Jawab Ganda: Gizi dan Lingkungan

Menurut Yusandi, setiap SPPG memiliki tanggung jawab ganda dalam pelaksanaan program ini. Selain menjamin makanan yang disajikan aman dan bergizi, mereka juga wajib memastikan bahwa limbah hasil olahan tidak mencemari air, tanah, maupun udara di sekitar lokasi produksi. “Kualitas makanan memang penting, tapi menjaga lingkungan agar tetap sehat juga bagian dari kualitas hidup masyarakat,” tegasnya.

DLH menilai pendekatan yang holistik perlu diterapkan. Oleh karena itu, selain melakukan inspeksi, instansinya juga akan memberikan pembinaan teknis kepada setiap SPPG. Tujuannya agar para pengelola memahami standar pengelolaan limbah dan mampu menerapkannya secara konsisten sesuai peraturan lingkungan yang berlaku.

Pencegahan Lebih Baik daripada Penanganan

Langkah pembinaan ini menjadi penting agar potensi masalah lingkungan bisa dicegah sejak dini. DLH berharap, seluruh SPPG di Bandar Lampung tidak hanya fokus pada target distribusi makanan, tetapi juga memperhatikan keberlanjutan proses produksinya. Pengelolaan limbah yang baik akan membantu menjaga kepercayaan masyarakat sekaligus mendukung keberlanjutan program MBG dalam jangka panjang.

“Harapan kami, semua SPPG memperhatikan aspek kebersihan dan pengelolaan limbahnya. Program MBG ini sangat baik, jadi jangan sampai terhambat karena masalah lingkungan,” tambah Yusandi.

Menu Sehat, Lingkungan Sehat

Dengan pendekatan ini, Pemkot Bandar Lampung ingin memastikan bahwa kesuksesan Program MBG tidak hanya diukur dari tingkat partisipasi atau jumlah penerima manfaat, tetapi juga dari minimnya dampak lingkungan yang ditimbulkan. Program gizi yang sehat harus berjalan seiring dengan pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab.

Sebagaimana ditegaskan Yusandi, keberhasilan MBG akan menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan manusia dan pelestarian lingkungan dapat berjalan beriringan. “Kami berharap ke depan tidak ada lagi keluhan masyarakat. Suksesnya program ini adalah ketika anak-anak sehat, dan lingkungan kita juga tetap sehat,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed