Pemkot Bandar Lampung Siaga Rabies: Pastikan Vaksin Tersedia dan Warga Paham Langkah Pertama

Bandarlampung, MERATA.ID – Pemerintah Kota Bandar Lampung memperkuat kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dalam menghadapi potensi kasus rabies akibat gigitan Hewan Penular Rabies (HPR). Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Pemkot mengeluarkan instruksi khusus kepada masyarakat mengenai langkah pertolongan pertama yang harus segera dilakukan begitu terjadi gigitan. Langkah ini menegaskan bahwa kecepatan tindakan menjadi faktor utama dalam mencegah risiko fatal.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Tumenggung, menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu panik ketika mengalami gigitan hewan seperti anjing, kucing, atau kera. Namun, ia menekankan agar masyarakat segera melakukan tindakan pencegahan sederhana yang sangat menentukan keselamatan. “Cuci luka dengan air mengalir dan sabun selama minimal 15 menit, lalu gunakan antiseptik seperti povidone iodine jika tersedia,” ujarnya, Kamis (9/10/2025).

Muhtadi menjelaskan bahwa tahapan awal tersebut sangat penting untuk mengurangi jumlah virus rabies yang mungkin masuk ke tubuh. Setelah itu, korban gigitan harus segera menuju fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penilaian medis dan penanganan lanjutan. “Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk sembuh total tanpa komplikasi,” tambahnya.

Seluruh Puskesmas Siap Tangani Kasus dan Sediakan Vaksin Anti Rabies

Di puskesmas, tenaga medis akan memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) sesuai dosis standar bagi pasien yang dinilai berisiko. Untuk gigitan dengan kategori berat — seperti pada kepala, leher, atau area dengan banyak pembuluh darah — pasien akan mendapatkan Serum Anti Rabies (SAR). Kombinasi dua langkah medis ini menjadi garis pertahanan utama mencegah virus berkembang di sistem saraf.

Untuk menjamin penanganan tanpa hambatan, Dinas Kesehatan memastikan ketersediaan vaksin rabies di seluruh 31 puskesmas yang tersebar di Kota Bandar Lampung. Selain itu, Pemkot juga mengintensifkan edukasi kepada masyarakat melalui sosialisasi di tingkat kelurahan, sekolah, dan posyandu agar warga lebih tanggap terhadap potensi kasus rabies.

Dinkes Tekankan Pentingnya Tindakan Cepat Setelah Gigitan HPR

Muhtadi menegaskan bahwa kesiapsiagaan fasilitas kesehatan harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat. “Langkah cepat, tepat, dan tidak panik adalah kunci penyelamatan nyawa. Insya Allah, dengan ketersediaan vaksin yang memadai dan edukasi yang rutin, kasus rabies bisa dicegah sedini mungkin,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *